MA Belum Putus Perkara Warisan “Bengkel Berkah”

Sabtu, 7 September 2024 - 05:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG — Perkara sengketa perebutan harta warisan ‘Bengkel Las dan Bubut Berkah’ belum putus. Salah satu pihak menyebar info MA telah memutus dan memenangkan satu pihak.

Sebelumnya penggugat Suhartini binti A Gino cs dimenangkan oleh PT Agama (PTA) Bandarlampung melalui putusan No.4/Pdt.G/2024/PTA.Bdl tanggal 15 Pebruari 2024.

Drs. Soemanto, putra alm A Gino, salah seorang ahli waris menyatakan, PH lawan, telah menyebar isu bahwa MA telah memenangkan lawan mereka.

“Padahal sekitar 10 hari lalu saya bersama Saudara Iwan, pengacara ahli waris Ahmad Gino telah mengecek kebenaran informasi tersebut ke Pengadilan Agama Tanjungkarang ternyata belum ada info tentang putusan kasasi,” ujar Manto, panggilan akrabnya kepada awak media ini, kemarin.

Dijelaskan, pihak PA mengatakan bahwa info tentang putusan MA yang menyebutkan kasasi Herlina binti Marsandi (istri alm Suharto) dan Sri Lestari binti Bakry (istri alm Sujono) diterima MA tidak benar. Manto menilai, info ini sengaja dihembuskan PH mereka kepada para penggugat, saksi-saksi di antaranya Supriyanto dari ahli waris Ahmad Gino sekitar dua minggu lalu sebagai bentuk psywar (perang psikologis) agar para ahli waris patah semangat.

Di tempat terpisah M  Yuntri, penasihat hukum ahli waris juga menyatakan, saat ini perkaranya sedang proses kasasi di tingkat MA. “Informasi terakhir dari MA, belum ditetapkan hakim yang akan menanganinya, bagaimana mungkin sudah bocor putusan kasasinya. Jika sudah ada putusan mestinya kuasa hukum diberitahu ke MA,” tuturnya meyakinkan ahli waris dan saksi-saksi keluarga alm A Gino.

Dijelaskannya, dari putusan banding PTA Bandarlampung dan kontra memori yang diajukannya terang-benderang terjadi kongkalikong antara tergugat untuk menguasai aset alm A. Gino berupa bangunan dan aset-aset bengkel Berkah.

Baca Juga:  Agun : Pembangunan Partai Politik Dan Demokrasi Indonesia Emas 2045 Dalam Perspektif Administrasi Publik

“Mereka memanipulasi data dan surat-surat seakan-akan bengkel tersebut milik mereka, padahal sebenarnya adalah merupakan warisan orangtuanya Ahmad Gino,” tegas M Yuntri yang sehari-hari Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) Pusat tersebut.

Diterangkannya, Suharto bin  A. Gino dan Sujono bin A Gino menguasai aset bengkel orangtuanya secara ilegal dengan memasukkannya ke dalam aset CV yang mereka dirikan tanpa sepengetahuan orangtuanya dan saudara-saudaranya yang lain. “Mereka mensertifikatkan aset-aset bengkel tersebut seakan-akan milik CV yang mereka dirikan berdua. Padahal sejatinya bengkel tersebut adalah milik orangtuanya dan mereka hanya bekerja di bengkel tersebut,” tutur Yuntri.  

Bahkan, tambah Yuntri, Suharto dan Sujono– kini keduanya sudah almarhum– juga merampas usaha tersebut dengan cara mengganti namanya menjadi CV. Berkah lengkap dengan legalitas perizinannya secara administrasi tanpa sepengetahuan A.Gino dan saudara-saudaranya yang lain. Padahal usaha tersebut dirintis alm.A.Gino sebagai ayah dari delapan orang anak, termasuk Suharto dan Sujono dan menjadi harta warisan yang akan dinikmati para ahli warisnya.

“Tapi kenyataannya aset-aset tersebut dirampas lebih dulu secara diam-diam oleh Suharto dan Sujono yang pada saat keduanya bekerja di bengkel tersebut  guna mengurus administrasi & keuangan usaha sejak tahun 1990. Selain sebagai PNS golongan 2A, tamatan STM kala itu yang hanya bergaji sekitar Rp.40.000,- dan isterinya seorang guru TK, mana mungkin bisa membeli aset sebanyak & seharga puluhan juta kala itu,” urai Yuntri.

Lagi pula, tambahnya, dalam pengurusan legalitas surat perizinan usaha CV. Berkah alm. Suharto memanipulasi status jadi wiraswasta/swasta. Padahal berdasarkan PP No.30 tahun 1980 PNS dilarang berbisnis. Sebagai anak laki-laki tertua, adik kakaknya sungkan menegur kelakuan Suharto yang semena-mena menguasai administrasi usaha orangtua mereka yang tidak transparan kala itu. Apalagi setelah A.Gino meninggal dunia tanggal 1 Juli 2007 

Baca Juga:  Satlantas Polres Tuba Gelar Razia Gabungan di Jalintim Tugu Garuda, AKP Khoirul: 50 Pelanggar Ditindak

Yuntri berharap pada tingkat kasasi hakim MA memutusnya secara adil, mengingat semua aset warisan saat ini dikuasai para menantunya yang tidak berhak atas warisan tersebut yang mengandalkan uang & aset warisan untuk menangkal kebenaran hukum warisan & keadilan guna memenangkan perkara dengan menghalalkan secara cara. 

Sementara dalam putusan banding PT Agama (PTA) Bandarlampung melalui putusan No.4/Pdt.G/2024/PTA.Bdl tanggal 15 Februari 2024 menetapkan bahwa bangunan dan aset bengkel merupakan harta warisan yang pembagiannya menurut hukum Islam. PTA juga menetapkan  bahwa  bagian Suharto  bin  A. Gino dan Sujono bin A. Ginodiserahkan dan diperuntukan kepada para ahli warisnya.

Hakim PTA juga menghukum para pihak yang menguasai harta warisan/peninggalan A. Gino untuk melaksanakan pembagian  harta  warisan  sebagaimana  ditetapkan PTA sesuai  dengan  bagian  masing-masing  ahli  waris, dibagi  secara  natura. Dan apabila tidak dapat dibagi secara natura dapat dijual lelang melalui kantor lelang negara dan hasilnya dibagi sesuai dengan bagian dari  masing-masing ahli waris tersebut.

Putusan tambahannya, yakni menghukum para penggugat dan para tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sejumlah Rp8.444.000,00; dan menolak gugatan para penggugat untuk selain dan selebihnya.##


Penulis : Anis


Editor : Anis


Sumber Berita : BANDARLAMPUNG

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Wartawan Korea Selatan Semakin Sadari Arti Penting Indonesia
Jelang Peresmian Sekretariat dan Lapangan Tembak, Pengurus Perbakin Mesuji Sowan ke Provinsi
Kasus BPKAD Tuba, Tim DMPK akan Lapor ke Kajati, Isu Pembelian Properti Miliaran Milik Mantan Wagub
Samsudin Didampingi Maidawati Resmikan Gedung Baru Pos Kesehatan dan Panen Melon Hasil Budi Daya KWT di Tanggamus
Sipentas Pemberkasan Lingkup Izin Sayang Dampak Rindu Ciptakan Usaha ‘Sehat’ Bagi Pemrakarsa
Nekat Lanjutkan Pembangunan Pabrik Tapioka, PT Sinar Baturusa Prima Diduga Tak Kantongi Dokumen AMDAL dan PBG
Pj Gubernur Lampung Galakkan Penanggulangan Stunting di Tanggamus
Pj Gubernur Dukung Upaya Pemkab Pringsewu Tingkatkan Pendapatan Daerah Lewat Pengembangan UMKM di Rest Area
CV Berkah

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 18:13 WIB

Wartawan Korea Selatan Semakin Sadari Arti Penting Indonesia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 12:45 WIB

Jelang Peresmian Sekretariat dan Lapangan Tembak, Pengurus Perbakin Mesuji Sowan ke Provinsi

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 11:50 WIB

Kasus BPKAD Tuba, Tim DMPK akan Lapor ke Kajati, Isu Pembelian Properti Miliaran Milik Mantan Wagub

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 06:58 WIB

Samsudin Didampingi Maidawati Resmikan Gedung Baru Pos Kesehatan dan Panen Melon Hasil Budi Daya KWT di Tanggamus

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 01:18 WIB

Sipentas Pemberkasan Lingkup Izin Sayang Dampak Rindu Ciptakan Usaha ‘Sehat’ Bagi Pemrakarsa

Jumat, 4 Oktober 2024 - 23:14 WIB

Pj Gubernur Lampung Galakkan Penanggulangan Stunting di Tanggamus

Jumat, 4 Oktober 2024 - 14:04 WIB

Pj Gubernur Dukung Upaya Pemkab Pringsewu Tingkatkan Pendapatan Daerah Lewat Pengembangan UMKM di Rest Area

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:50 WIB

JMSI Provinsi Lampung Kembali Berbagi Untuk Warga Sekitar

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Wartawan Korea Selatan Semakin Sadari Arti Penting Indonesia

Minggu, 6 Okt 2024 - 18:13 WIB