Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat merespons hasil survei Politika Research and Consulting (PRC), yang menunjukkan elektabilitas Puan Maharani hanya 1,3 persen.
Djarot menegaskan bagi PDIP hasil survei tidak menjadi patokan untuk pencalonan presiden.
Oleh karena itu pengusungan Puan Maharani sebagai calon presiden tetap akan dilakukan oleh PDIP.
“Survei itu baik, dan survei itu bagi kami bukan jadi patokan, survei itu tidak menjadi patokan dan bukan berjalan secara dinamis,” kata Djarot seperti dikutip Selasa (26/7).
Djarot meyakini hasil survei akan dipengaruhi bagaimana kerja politik kader partai.
Dia kembali menegaskan PDIP tak jadikan survei patokan karena sangat dinamis.
“Survei itu tergantung kita, bagaimana kerja-kerja politik kita, bagaimana kerja-kerja kader PDIP. Dia bukan menjadi patokan, karena sifatnya sangat dinamis, jadi terima kasih,” ucap Djarot.
Djarot pun mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengingatkan kader PDIP jangan terpengaruh survei.
Kader PDIP tetap dan harus turun ke masyarakat serta tak terlena dengan hasil survei.
“Berbagai macam hasil survei PDIP pasti menang, nomor satu lho tapi saya sampaikan, dan diingatkan oleh ibu ketum jangan kemudian terpukau dengan hasil itu, no. Kita harus tetap turun ke bawah,” tandas Djarot.
Sebelumnya, hasil survei elektabilitas calon presiden memperlihatkan perbedaan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC), Rio Prayogo menuturkan, perbedaan elektabilitas Ganjar dan Puan bagai bumi dan langit.
Pada simulasi tiga terdapat nama Ganjar, Prabowo dan Puan. Ganjar menempati urutan teratas dengan elektabilitas 46,8 persen. Sementara Prabowo 35,8 persen dan Puan hanya 3,6 persen. Yang tidak memilih atau tidak menjawab 13,8 persen.
“Jika kita bandingkan antara Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani maka ini seperti bumi dan langit,” ujarnya saat pemaparan survei di Jakarta, Minggu (24/7). ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.