Kemudian, perjudian, begal, narkoba. Dan yang paling menonjol ialah konflik pertanahan masyarakat adat, ditengarai akibat dampak kejahatan Mafia Tanah.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakapolda Lampung Brigjend Subiyanto, Kepala Dinas Kominfo Lampung Ganjar Jationo, Pasintel Brigif 4 Marinir/BS Letkol Marinir Tatahara, Ketua DPW Partai NasDem Lampung, Herman HN, Ketua DPW PKS Lampung, Mufti Salim, Perwakilan Partai Gerindra Provinsi Lampung, Ketua DPP PKP Lampung, Brigjen. Pol. (Purn) M. Ikhsan dan Ketua DPD Nasdem Lampung Barat. Lalu anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Lampung. Perwakilan Bawaslu dan KPU Lampung. Rektor UBL Bambang Hartono, Perwakilan UTB, Perwakilan MUI Lampung, BPW PAI Lampung serta Perwakilan Bank Lampung.
Ada juga Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Kota Bandarlampung, Tole Dailami, Sekkab Tulang Bawang Antony, Ketua Granat Lampung Tony Eka Candra, tokoh agama KH. Ismail Zulkarnaen serta tokoh masyarakat H. Darussalam dan Edi Anwar dari Tulang Bawang Barat.
Selanjutnya hadir Perwakilan DPC Peradi Bandarlampung dan Pesawaran. Kanwil Bea dan Cukai Sumatera Bagian Barat, Ichlas Nasution. Kemudian pihak RSUD Abdoel Moeloek. KNPI Lampung M. Iqbal, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah dan Ketum DPP AWPI Hengky Jazuli. Serta masih banyak lagi lainnya.
Acara sendiri ditutup dengan penyerahan cendera mata berupa lukisan tangan wajah Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Kapolda Lampung Irjen. Pol. Ahmad Wiyagus karya maestro lukis Lampung, Bambang SBY dari Sanggar Seni JMSI. ##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2