JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, menyoroti serius insiden kebakaran yang kembali terjadi di Kilang Pertamina RU II Dumai. Ia menegaskan bahwa Pertamina harus melakukan pembenahan total agar kasus serupa tidak lagi terulang di masa mendatang.
Karena itu, ia memaparkan sejumlah langkah konkret yang perlu segera dilakukan Pertamina, pertama, audit menyeluruh SOP operasional dan keselamatan di seluruh kilang minyak. Kedua, penerapan sistem otomatis untuk deteksi kebocoran, kebakaran, dan shutdown darurat. Ketiga, latihan rutin dan simulasi insiden agar seluruh personel tanggap terhadap potensi bahaya. Keempat, transparansi dan akuntabilitas jika terjadi pelanggaran atau kelalaian. Kelima, kolaborasi dengan lembaga pengawas independen dan aparat keselamatan nasional.
Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya keselamatan (safety culture) di lingkungan kerja Pertamina. “Budaya keselamatan harus menjadi DNA setiap pekerja. Tidak ada kompromi terhadap keselamatan,” tegas Politisi Fraksi PKS ini.
Sebagai BUMN strategis yang mengelola aset vital negara, Pertamina, menurut Haji Jalal, memiliki tanggung jawab besar terhadap keamanan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Setiap kebakaran tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga mengancam keselamatan warga sekitar dan merusak kepercayaan publik.
“Sudah saatnya Pertamina bertransformasi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang aman dan terpercaya. Tidak boleh ada lagi korban dan kerugian akibat kelalaian,” pungkasnya.[]
Penulis : Heri Suroyo
Editor : Desty
Sumber Berita : Jakarta
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.