“Sehingga secara geopolitik, Indonesia harus mengambil perannya lebih kuat. Menyelamatkan situasi kemanusiaan di Gaza dan mengambil langkah-langkah internasionalnya untuk kemerdekaan Palestina, dan tidak sekedar menyampaikan pidato keprihatinan,” katanya.
Mahfuz menambahkan, Israel sekarang berusaha sekuat tenaga menargetkan agar Amerika terlibat perang secara terbuka di kawasan Timur Tengah menjelang Pilpres AS.
“Amerika sekarang sedang mengkalkulasi secara geopolitik terlibat perang di kawasan, karena efeknya akan ada perang nuklir dengan Rusia. Netanyahu sengaja menyerang proxy-proxy Iran agar ada perang dunia III,” pungkasnya.
Cegah Perang Kawasan
Sementara itu, Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Thohari berharap agar Indonesia berperan agar bisa mencegah terjadinya perang kawasan atau regional.
Sebab, Israel pada prinsipnya tidak akan berhenti menyerang Lebanon sampai Hizbullah bisa dihancurkan, seperti halnya Hamas di Gaza, Palestina.
“Tidak hanya Iran, di Lebanon ada banyak negara yang punya proxy-nya. Di situ ada Amerika, Prancis, Iran, dan Arab. Saya berharap Indonesia membuat seruan agar kekuatan besar bisa mengerem diri supaya tidak terjadi perang regional,” kata Hajriyanto.
Keberadaan pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang didukung 43 negara, termasuk Indonesia sejak 2006 lalu, yang didukung sekitar 11.500 pasukan perlu diefektifkan untuk mencegah perang regional tersebut.
“Selama ini Hizbullah kalau menyerang Israel hanya sekedar simbolik saja, tapi kalau agresi Israel ke Lebanon seperti ke Gaza, perang besar pasti terjadi. Kehadiran peacekeeping di Lebanon itu dalam rangka memisahkan Hizbullah dan Israel. Peacekeeping harus diefektifkan mencegah perang regional,” ujarnya.
1 2
Penulis : Heri Suroyo
Editor : Fidhela Alvita
Sumber Berita : Jakarta
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2