“Dari definisi dasar Islam berkemajuan, maka akan menghadirkan sikap hidup yang membawa kemashlahatan untuk diri sendiri, masyarakat, organisasi/persyarikatan, negara, dan kemanusiaan secara menyeluruh,” ujarnya.
HNW memberi contoh tokoh dan pimpinan Muhammadiyah yang terlibat secara langsung dalam memerdekakan Indonesia di antaranya KH Mas Mansoer, K.H. Abdul Kahar Muzakir, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimedjo. “Tokoh-tokoh dan pimpinan Muhammadiyah itu aktif terlibat bersama tokoh-tokoh bangsa dari berbagai latarbelakang, memberi masukan, berdebat, dan mengkoreksi jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Muhammadiyah dan para tokohnya memberikan keteladanan. Mereka tidak diam dan tidak membiarkan kemunkaran, melainkan mengkritisinya, serta menghadirkan kemashlahatan bagi bangsa dan negara,” ujar politisi PKS ini.
HNW mengingatkan bila mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah tidak mempunyai spirit pemahaman yang baik tentang Muhammadiyah baik sejarahnya, aqidahnya, kiprah kekiniannya maupun cita-cita besarnya, maka mereka tidak bisa memberikan sesuatu yang baik secara maksimal, yang bisa dikaitkan dengan Muhammadiyah.
“Mahasiswa Muhammadiyah harus punya pemahaman yang baik dan benar tentang Islam berkemajuan, sehingga bisa menjadi kader penerus yang berkontribusi dan berkolaborasi menjadi bagian yang menghadirkan kemajuan berkelanjutan.
Bila mahasiswa Muhammadiyah tidak cerdas, maka tidak bisa dibayangkan bagaimana ia bisa mencerdaskan masyarakat. Kalau mahasiswa tidak mempunyai visi yang benar tentang berbangsa dan bermuhammadiyah, maka dia tidak bisa dibayangkan bisa ikut serta aktif dan produktif memajukan dan mencerdaskan bangsa,” kata HNW yang juga tercatat sebagai staf pengajar di pasca sarjana UMJ.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2