Hantoni berharap kiprahnya sebagai anggota legislatif selama tiga periode, masayarakat Bandarlampung dan Provinsi Lampung tahu akan kiprah dirinya dalam menentukan kebijakan.
“Masalahnya, pemimpin daerah hari ini mengejar status saja. Tidak berfikir tentang legacy. Apa yang akan dia tinggalkan kelak setelah menjabat. Karena gak berfikir kebijakan yang ditinggalkan, akhirnya arah pembangunan gak jelas. Makanya pemimpin itu harus punya visi kesejahteraan rakyat,” urainya.
Ditambahkan, fenomena model kepemimpinan yang salah kaprah. Pada saat seseorang memimpin dia menjadi pemimpin rakyat, bukan lagi petugas partai.
“Tenaganya sudah menjadi milik negara sebagai negarawan. Bukan lagi petugas partai. Insya’allah, kelak saya menjadi gubernur menjadi gubernur masyarakat Lampung,” ujarnya lagi.
Harmoni Sosial
Hantoni menyatakan, dirinya memiliki program yang diberi nama program harmoni sosial, yakni perlakuan adil.
“Perbedaan bukan sumber masalah tetapi sumber peluang untuk bekerjasama,” tambahnya.
Oligarki dalam pandangannya merupakan aset, namun harus dikendalikan, Siapapun yang merasa sebagai masyarakat Lampung maka wajib diberdayakan.
“Prinsip dalam bekerjasama adalah Kapasitas dan kepercayaan,” ucapnya.
Hantoni ingin memposisikan semua orang sama dan tidak akan pernah memberikan pernyataan yang ambigu. Menurut dia pemimpin yang memberikan pernyataan ambigu berarti yang bersangkutan telah mempersiapkan aksi tipu-tipu.
Lanjutkan Kotabaru
Menjawab pertanyaan mengenai jurus pengelolaan Anggaran Daerah yang sehat. Hantoni mengatakan, “Selama kepala daerah tidak main-main pasti tidak akan ada masalah”.
Hantoni Hasan bertekad akan melanjutkan pembangunan Kota Baru sebagai bagian rencananya membangun Lampung. Dia juga memastikan mempunyai program sebelum dan sesudah jika terpilih sebagai Gubernur.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2