MENGGALA– Jelang Ramadhan dan Idul Fitri kenaikan sembako tak dapat dihindari. Permintaan meninggi sementara persediaan terbatas. Ini terjadi di Pasar Putri Agung Menggala, Tulangbawang.
Situasi ini berpotensi menjadi ancaman bagi daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah.
Agung (48) seorang pedagang bahan pokok di Pasar Putri Agung Menggala, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Jika tidak ada upaya stabilisasi harga dan distribusi pasokan yang lebih baik, masyarakat akan semakin terbebani, terutama saat kebutuhan meningkat menjelang Ramadhan,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan harga terkini, sejumlah komoditas strategis mengalami kenaikan signifikan. Cabai rawit, misalnya, melonjak dari Rp75.000 menjadi Rp80.000 per kilogram. Harga gula naik dari Rp17.000 menjadi Rp19.000 per kilogram, sementara ayam potong yang sebelumnya Rp25.000 kini mencapai Rp30.000 per kilogram. Bahkan, harga minyak goreng subsidi Minyak Kita yang sebelumnya Rp16.000 kini menjadi Rp18.000 per liter.
Meskipun beberapa komoditas seperti beras premium dan tepung terigu masih stabil, fluktuasi harga bahan pangan lain tetap menjadi tantangan besar. Jika kenaikan harga terus terjadi tanpa intervensi yang efektif, daya beli masyarakat berisiko tergerus, yang pada akhirnya dapat memicu tekanan ekonomi lebih luas di Tulang Bawang.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret, baik melalui operasi pasar, subsidi harga, maupun peningkatan pasokan agar lonjakan harga tidak semakin tak terkendali. Jika tidak, lonjakan harga menjelang Ramadhan dapat menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang bergantung pada penghasilan harian.##
Penulis : Boy Tanjung
Editor : Hadi
Sumber Berita : Tulangbawang
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.