Fahri Hamzah Minta Negara Segera Antisipasi Perkembangan AI agar Jadi Peluang untuk Kemajuan Bangsa, Bukan Sekedar sebagai Konsumen

Kamis, 13 Juli 2023 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo 

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundang partai politik (parpol) untuk menyampaikan proposal mengenai pandangannnya tentang masa depan umat manusia dan agama.

Hal ini penting untuk menjawab problem-problem bangsa saat ini di tengah tren penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang kian marak di Indonesia.

“Fisiknya, manusia itu sudah dicoba diganti dengan robot. Sekarang ini, pikiran manusia atau akal manusia, coba diganti artificial intelligence. Lalu, Bagaimana nasib the next generation, manusia yang akan datang,” kata Fahri, Rabu (12/7).

Pernyataan Fahri itu disampaikan saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Articial Intelegence: Ancaman atau Peluang? yang digelar secara daring dan disiarkan langsung di kanal YouTube Gelora TV.

Diskusi ini dihadiri Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN Dr. Trina Fizzanty, Pengamat Kebijakan Publik Dr. Trubus Rahadiansyah dan Ketua Bidang Generasi Muda DPN Partai Gelora Hudzaifah Muhibullah.

Fahri menilai AI bisa menjadi pintu bagi kelahiran agama baru yang akan membuat kitab sucinya sendiri.

“Saya kira percakapan soal AI ini juga harus menjadi perhatian para agamawan. Makin lama makin mengkwatirkan, karena dia semakin mirip manusia. Dalam perspektif agama ini seperti Tuhan menciptakan manusia,” katanya.

Baca Juga:  Terima Kunjungan Kepala BPN Mesuji, Ini Harapan Kapolres AKBP Ade Hermanto

Kehadiran AI ini, kata Fahri, seperti mengingatkan memori dialog penciptaan manusia yang dikwatirkan malaikat kepada Tuhan, bahwa manusia akan membuat kerusakan di bumi. Tetapi, kemudian Tuhan menjawab lebih mengetahui mengenai misteri ini.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menegaskan, bahwa kehadiran AI kelihatannya semakin mempermudah pekerjaan manusia dalam segala hal. Namun sebaliknya, justru ada disrupsi teknologi dan bahaya besar yang akan mengancam umat manusia.

“Kalau berkenan BRIN bisa mengundang kita untuk menyampaikan pandangan masa depan umat manusia atau masa depan agama. Partai Gelora akan memaparkan proposal konprehensif untuk menjawab problem-problem ini,” katanya.

Menurut Fahri, kehadiran parpol di BRIN untuk menyampaikan pandangannya tentang masa depan dapat menjawab mengenai kegamangan dan kegelisaan secara umum tentang masa depan kita dan umat manusia.

“Dan di kita ini, kita punya kontra naratif yang sangat banyak. Kita ini masih mengadu domba antara agama dan sains. Kita masih bertengkar antara budaya dengan pengetahuan, akibatnya antara peneliti dan politisi tidak mantap dalam meletakkan pilar-pilar inti peradaban,” katanya.

Baca Juga:  Dewan Pengurus Korpri Lampung Luncurkan Tebus Murah Paket Sembako

Karena itu, hal-hal seperti ini harus diselesaikan, apakah sains dibawa komando negara atau tidak. Sehingga para peneliti atau akademisi yang memiliki riset tidak terus di belakang layar, harus ada keberanian untuk tampil ke depan.

“Sekarang kita tidak punya mekanisme untuk menginterversi public education yang baik. Dan saya kira ini PR temen-temen BRIN. Lembaga pendidikan dan universitas harus memfasilitasi percakapan mengenai AI ini,” kata calon legislatif daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat dari Partai Gelora ini.

Dengan memahami kemajuan teknologi terbaru ini, lanjut Fahri, menjadi kesempatan Indonesia untuk mendaur ulang literasi bangsa kita, sehingga memiliki kesadaran sainstifik.

“Sehingga kita betul-betul bisa tumbuh menjadi bangsa yang punya kapasitas dalam menghadapi masa depan. Ini adalah proyek besar Partai Gelora, membuat revolusi pendidikan. Kita perlu kerjasama dengan para akademisi untuk berani mengambil tanggung jawab dan tantangan-tantangan masa depan,” katanya.

Fahri menegaskan, hilangnya pekerjaan-pekerjan rutin manusia yang akan digantikan robot dan jiwanya diganti AI pada masa akan datang harus segera diantisipasi negara.

“Negara harus lebih cepat punya antisipasi terhadap perkembangan seperti ini. Bangsa Indonesia tidak boleh terus-menerus menjadi konsumen bagi perkembangan seperti ini,” katanya.

Baca Juga:  Bangun Jembatan Penghubung Dua Wilayah, Sulpakar Ajak Pemprov Sumsel Kolaborasi

Perkembangan ini, lanjutnya, juga harus menjadi percakapan serius antara pejabat dan politisi agar masyarakat tidak cemas, serta menjadikanya sebagai peluang untuk memperbaiki masa depan kita.

“Artificial intelligence yang dibuat manusia harus menjadi peluang kita untuk memperbaiki masa depan kita. Harusnya digunakan untuk merevisi begitu banyak kerusakan yang dibuat oleh manusia, bukan untuk menambah kerusakan baru di masa yang akan datang,” pungkasnya.

*Ancaman dan Peluang*

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN Dr. Trina Fizzanty mengatakan, perkembangan AI sekarang menjadi tantangan bagi para ilmuwan. Perbincangan soal ini menjadi hangat, karena yang dibicarakan mengenai ancaman dan peluang

“Di bidang pendidikan dan manajemen waktu, munculnya teknologi ini sangat membantu. Sehingga semua negara saling kejar-kejaran dalam dalam mengembangkan teknologi ini,” kata Trina.

Di Indonesia sendiri, kata Trina, penggunaan AI baru sebatas untuk pendidikan online untuk mempermudah para siswa atau mahasiswa.

“Tetapi pemanfaatan AI ini perlu memperhatikan aspek kemanusiaannya seperti etik, bahkan nilai-nilai karakter Pancasila menjadi bahasan riset kami. Karena nanti akan ada pergeseran nilai dari tadinya produktif, menjadikan kurang produktif dengan adanya perkembangan teknologi,” ujarnya.(*)


Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Sule Ancam Rizky Febian Saat Wejangan Nikah
Tokoh Nasional, Tokoh Pers Salim Said Wafat
Gandeng JMSI, Dewan Pers Sambangi Unpad
Ramdhan: Penggunaan APBD Kota Sesuai Aturan
Elfianah Bupati Mesuji, Menggema di Acara Pelantikan Muslimat NU
Jelang KTT World Water Forum, TNI Gelar Tactical Floor Game di Bali
Polisi Lamtim Ringkus Terduga Pelaku Maling Ayam
Kolam yang Makan Korban 3 Anak, Ditinjau Kapolres Lamtim

Berita Terkait

Minggu, 19 Mei 2024 - 07:48 WIB

Sule Ancam Rizky Febian Saat Wejangan Nikah

Minggu, 19 Mei 2024 - 06:19 WIB

Tokoh Nasional, Tokoh Pers Salim Said Wafat

Sabtu, 18 Mei 2024 - 23:39 WIB

Gandeng JMSI, Dewan Pers Sambangi Unpad

Sabtu, 18 Mei 2024 - 20:22 WIB

Ramdhan: Penggunaan APBD Kota Sesuai Aturan

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:07 WIB

Elfianah Bupati Mesuji, Menggema di Acara Pelantikan Muslimat NU

Sabtu, 18 Mei 2024 - 12:22 WIB

Polisi Lamtim Ringkus Terduga Pelaku Maling Ayam

Sabtu, 18 Mei 2024 - 12:15 WIB

Kolam yang Makan Korban 3 Anak, Ditinjau Kapolres Lamtim

Sabtu, 18 Mei 2024 - 11:44 WIB

Khalid: Ekonomi Indonesia On The Track

Berita Terbaru

Berita Utama

Sule Ancam Rizky Febian Saat Wejangan Nikah

Minggu, 19 Mei 2024 - 07:48 WIB

Berita Utama

Tokoh Nasional, Tokoh Pers Salim Said Wafat

Minggu, 19 Mei 2024 - 06:19 WIB

#CovidSelesai

Gandeng JMSI, Dewan Pers Sambangi Unpad

Sabtu, 18 Mei 2024 - 23:39 WIB

Bandar Lampung

Ramdhan: Penggunaan APBD Kota Sesuai Aturan

Sabtu, 18 Mei 2024 - 20:22 WIB

#CovidSelesai

Elfianah Bupati Mesuji, Menggema di Acara Pelantikan Muslimat NU

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:07 WIB