BEM Unila Desak Prabowo Pecat Menteri Problematik dan Copot Kapolri!

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 16:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: M Ammar Fauzan*)
RANGKAIAN aksi massa pada 25–28 Agustus 2025 di berbagai kota besar Indonesia adalah gambaran nyata kegelisahan publik yang semakin memuncak. Gelombang perlawanan rakyat bukanlah sekadar ledakan spontan, melainkan akumulasi kekecewaan panjang terhadap negara yang semakin gagal memenuhi janji demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan. Mahasiswa, buruh, petani, dan masyarakat sipil bersatu dalam jalanan karena ruang dialog yang seharusnya disediakan negara telah lama ditutup rapat oleh kekuasaan yang anti kritik.

Di balik semangat perlawanan itu, bangsa Indonesia kembali berduka. Affan Kurniawan, seorang anak bangsa, harus meregang nyawa dalam pusaran aksi. Kematian Affan bukanlah sebuah insiden biasa, melainkan tragedi politik yang memperlihatkan wajah asli negara: kekerasan yang dilembagakan. Aparat kepolisian, yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, justru menjadi instrumen represif yang menambah panjang daftar korban demokrasi.

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung menilai, gugurnya Affan Kurniawan adalah potret kegagalan struktural dalam tubuh negara. Pemerintah, parlemen, dan aparat keamanan telah kehilangan arah: mereka lebih sibuk menjaga kepentingan elit ketimbang melindungi rakyat. Jika tragedi ini dibiarkan tanpa koreksi tegas, maka negara hanya akan melanggengkan siklus kekerasan dan mengulangi kesalahan yang sama. Atas dasar itu, BEM Universitas Lampung menegaskan sikap politiknya:

Baca Juga:  Irjen Helfi Assegaf Gantikan Helmy Santika Jadi Kapolda Lampung

Pertama, Presiden Prabowo Subianto harus segera mencopot menteri-menteri problematik. Menteri yang gagal menjalankan mandat konstitusi, menimbulkan kegaduhan, dan justru memperdalam krisis sosial-politik, tidak pantas dipertahankan. Kabinet bukan panggung transaksi politik, melainkan instrumen kerja rakyat. Pembiaran terhadap menteri-menteri problematik adalah bentuk pengkhianatan Presiden terhadap amanat rakyat.

Kedua, tubuh DPR RI harus dievaluasi menyeluruh melalui ketua partai politik. Saat ini DPR justru tampil sebagai lembaga yang abai, tidak mendengarkan jeritan rakyat, dan hanya menjadi perpanjangan tangan oligarki. Ketua partai politik wajib mengambil sikap tegas terhadap kadernya yang mengkhianati fungsi representasi rakyat. Tanpa evaluasi menyeluruh, DPR hanya akan semakin terjebak dalam krisis legitimasi di mata publik.

Ketiga, Presiden harus segera memecat Kapolri. Institusi kepolisian bukan lagi dipandang sebagai pengayom, melainkan mesin represif yang menebar rasa takut di jalanan. Represifitas aparat dalam aksi 25–28 Agustus 2025, yang berujung pada kematian Affan, adalah bukti telanjang kegagalan kepolisian menjaga amanat konstitusional. Negara tidak boleh lagi menutup mata terhadap praktik kekerasan yang berulang kali mencederai demokrasi.

Baca Juga:  Tiga Tersangka Dugaan Korupsi PT LEB Ditahan, Arinal Menyusul!?

Kami tegaskan bahwa suara mahasiswa bukanlah ancaman bagi negara. Suara mahasiswa adalah suara nurani bangsa yang hadir sebagai kontrol moral atas jalannya kekuasaan. Menjawab kritik dengan kekerasan hanyalah memperlihatkan betapa rapuhnya fondasi demokrasi kita.

Kematian Affan Kurniawan adalah alarm keras bagi Presiden Prabowo dan elit politik. Bila mereka masih menutup telinga atas tuntutan rakyat, sejarah akan mencatat rezim ini sebagai rezim yang gagal mengurus bangsa. BEM Universitas Lampung berdiri tegak di barisan rakyat. Kami tidak akan berhenti bersuara, kami tidak akan tunduk pada intimidasi, dan kami tidak akan membiarkan kekuasaan berjalan tanpa kontrol. Demokrasi sejati hanya akan lahir bila suara rakyat benar-benar didengar, bukan dibungkam.

Hidup mahasiswa!Hidup rakyat Indonesia!Lawan penindasan, wujudkan demokrasi sejati!

*)Ketua BEM Universitas Lampung


Penulis : M Ammar Fauzan


Editor : Anis


Sumber Berita : BEM Unila

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Konektivitas UMKM
Pendapatan Sewa Alat Berat Lampung Utara Masih Jauh dari Target, Banyak Unit Rusak
Slamet Riadi, S.Sos., M.M.. Pendapatan Pajak Alat Berat Diprediksi Naik 200%
Tak Ada Tanda Kekerasan, Ini Alasan Orang Tua Rantai Anaknya di Mesuji
Wagub Jihan Kunjungi Bocah yang Dirantai Ibu Kandungnya Sendiri di Mesuji
Dana Rp 8,45 Miliar Terselamatkan! Pengurus dan Pengawas P3SRS Plaza Asia Jadi Teladan
Kuliah Umum di UIN Raden Intan Dorong Kolaborasi Promosi Pariwisata Halal Berbasis Dakwah dan Kearifan Lokal
Santri Fest 2025: Pondok Pesantren Darul Ishlah Semarakkan Hari Santri Nasional

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:24 WIB

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Konektivitas UMKM

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:57 WIB

Pendapatan Sewa Alat Berat Lampung Utara Masih Jauh dari Target, Banyak Unit Rusak

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Slamet Riadi, S.Sos., M.M.. Pendapatan Pajak Alat Berat Diprediksi Naik 200%

Selasa, 21 Oktober 2025 - 05:11 WIB

Tak Ada Tanda Kekerasan, Ini Alasan Orang Tua Rantai Anaknya di Mesuji

Selasa, 21 Oktober 2025 - 05:08 WIB

Wagub Jihan Kunjungi Bocah yang Dirantai Ibu Kandungnya Sendiri di Mesuji

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Konektivitas UMKM

Selasa, 21 Okt 2025 - 14:24 WIB