Anggaran Sektor Pangan Minimal 10 % Dari APBN

Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Riyono, menjelaskan fokus pemerintah terhadap kedaulatan pangan dalam pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR RI, Selasa (19/8/2025) meski ada peningkatan alokasi anggaran, jumlahnya masih jauh dari kebutuhan ideal.

“Membaca, mendengarkan, dan menganalisis pidato Presiden. Rasanya kemarin beliau itu sampai menyampaikan detail anggaran, terutama yang berkaitan dengan pangan. Presiden menyebutkan alokasi Rp164,5 triliun, dan untuk tahun APBN 2026 fokusnya adalah pangan, energi, dan ekonomi,” kata Riyono Di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (20/8/2025).

Ia menegaskan anggaran pangan masih belum mencukupi dan jika Indonesia serius ingin mewujudkan kedaulatan pangan dari hulu ke hilir, minimal 10 persen dari APBN harus dialokasikan untuk sektor pertanian, pangan, perikanan, kehutanan, hingga badan pangan.

Baca Juga:  Tim Voli Putri Lampung ke Final Usai Tundukkan Kaltim

“Sebelum saya jadi anggota DPR, saya selalu mengusulkan bahwa kalau negeri ini ingin maju dan berdaulat pangan, anggaran di sektor pangan minimal 10 persen dari APBN. Dengan APBN Rp3.700 triliun, berarti minimal Rp370 triliun. Sementara yang ada sekarang hanya sekitar 0,18 persen,” tegasnya.

Riyono juga melihat keterlambatan penyaluran bantuan pangan pemerintah (SHP). Ia menyebut, dari enam kali jadwal penyaluran sepanjang 2025, hingga Agustus baru terlaksana dua kali.

“Seharusnya bantuan beras itu disalurkan tiap bulan 10 kilogram. Tapi yang terjadi, baru diberikan dua kali, langsung 20 kilogram. Ketika saya turun ke masyarakat, mereka mengeluh harga beras masih mahal, rata-rata Rp13.000–Rp13.500 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp10.000–Rp11.000,” jelasnya.

Baca Juga:  Gubernur Rahmat Mirzani Djausal Dampingi Menko Agus Harimurti Yudhoyono dalam Acara Fun Run di Bandar Lampung,

Kondisi seperti ini menandakan perlunya manajemen stok pangan yang lebih baik. Ia menilai negara harus menguasai pasar beras, bukan hanya bergantung pada sektor swasta.

“Sekarang 97 persen beras masih dikuasai sektor swasta, negara hanya 3–4 persen. Kalau ini tidak berubah, persoalan pangan akan terus berputar seperti lingkaran setan. Panen bagus, harga gabah naik, tapi tetap tidak stabil. Padahal, kalau kita ingin kedaulatan pangan, negara harus jadi pengendali utama,” pungkasnya-[]


Penulis : Heri Suroyo


Editor : Nara J Afkar


Sumber Berita : DPR RI

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Agnesia Bulan Marindo Ajak Pengurus LASQI Bersinergi Majukan Seni Qasidah di Bumi Ruwa Jurai
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Konektivitas UMKM
Pendapatan Sewa Alat Berat Lampung Utara Masih Jauh dari Target, Banyak Unit Rusak
Slamet Riadi, S.Sos., M.M.. Pendapatan Pajak Alat Berat Diprediksi Naik 200%
Tak Ada Tanda Kekerasan, Ini Alasan Orang Tua Rantai Anaknya di Mesuji
Wagub Jihan Kunjungi Bocah yang Dirantai Ibu Kandungnya Sendiri di Mesuji
Dana Rp 8,45 Miliar Terselamatkan! Pengurus dan Pengawas P3SRS Plaza Asia Jadi Teladan
Kuliah Umum di UIN Raden Intan Dorong Kolaborasi Promosi Pariwisata Halal Berbasis Dakwah dan Kearifan Lokal

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:47 WIB

Agnesia Bulan Marindo Ajak Pengurus LASQI Bersinergi Majukan Seni Qasidah di Bumi Ruwa Jurai

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:24 WIB

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Konektivitas UMKM

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:57 WIB

Pendapatan Sewa Alat Berat Lampung Utara Masih Jauh dari Target, Banyak Unit Rusak

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Slamet Riadi, S.Sos., M.M.. Pendapatan Pajak Alat Berat Diprediksi Naik 200%

Selasa, 21 Oktober 2025 - 05:11 WIB

Tak Ada Tanda Kekerasan, Ini Alasan Orang Tua Rantai Anaknya di Mesuji

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung Melalui Konektivitas UMKM

Selasa, 21 Okt 2025 - 14:24 WIB