DENPASAR – Negara terkadang bak pemadam kebakaran. Hampir disemua persoalan. Kali ini soal turis mancanegara yang nakal.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menekankan, hendaknya pelaku kepariwisataan jangan diam., respon dong. Lakukan upaya pencegahan agar mereka tidak kebablasan alias nakal.
Yang terbaru adalah terungkapnya sindikat produsen narkoba, dimana pelakunya wisman yang menyalahgunakan visa kunjungan wisata.
LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, masalah sosial di sektor pariwisata ini bisa menjelma jadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat berat. Ia mengimbau dengan tegas kepada pihak terkait untuk mengupayakan mitigasi dan proteksi destinasi wisata secara maksimal.
“Ini harus menjadi perhatian semua stakeholder Pariwisata. Salah satunya kasus wisatawan jadi bandar narkotika di Bali, dimana ini jadi ironi industri pariwisata. Sebab, kasus ini muncul di Bali yang merupakan salah satu ikon pariwisata dunia. Dampak negatif yang ditimbulkannya tentu sangat besa,” kata LaNyalla setiba di Denpasar, Bali, (28/5).
Mantan Ketua KADIN Jatim itu melanjutkan, dampak yang ditimbulkan dari perilaku negatif yang menjurus ke tindak kriminal oleh para wisatawan mancanegara di Bali dapat memunculkan perasaan tidak aman.
“Dampak jangka panjangnya adalah penurunan indeks kenyamanan dan keamanan destinasi, yang akibatnya dapat menurunkan angka kunjungan wisatawan. Hal buruk lainnya adalah rusaknya citra dan reputasi destinasi wisata Bali,” cetus LaNyalla.
LaNyalla setuju Indonesia harus mengejar target peningkatan jumlah wisman. Tetapi di satu sisi juga mengatur mereka dengan baik. Seperti dilakukan beberapa negara lain. ##
Penulis : Heri Suroyo
Editor : Anis
Sumber Berita : DPD RI
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.