Laporan : Nara J AfkarĀ
MESUJI – Rice Milling Plant (RMP) di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji kini kembali beroperasi. Karena sebelumnya RMP atau mesin penggilingan padi itu tidak berfungsi karena mesin mengalami kerusakan (human error’).
Hal itu terlihat setelah tim awak media meliput kunjungan kerja (Kunker) Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar di Wilayah Kecamatan Mesuji Timur, Kamis (31/05/2023) beberapa hari lalu.
Pj Bupati Mesuji Sulpakar ketika diwawancara awak media dilokasi mesin penggilingan (RMP) tersebut mengatakan, dirinya sangat bersyukur RMP di Desa Wonosari telah kembali beroperasi. Dari kondisi sebelumnya, bahwa mesin dalam kondisi rusak dan aliran listrik tidak tersalurkan di dalam pabrik. Akibatnya RMP tidak beroperasi dan tidak dapat memproduksi beras.
“Kerusakan RMP itu tentunya menjadi persoalan bagi Kabupaten Mesuji yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) gabah melimpah. Maka dari itu, Pemkab Mesuji mendorong agar RMP ini dapat kembali beroperasi.
Sulpakar menyampaikan, bahwa produksi beras sudah cukup baik dari kondisi saat ini dan semoga mesin penggilingan mesin padi RMP di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur dapat berkembang serta berfungsi dengan baik.
“Pemkab Mesuji akan memperbaiki tata kelola di RMP ini dengan melibatkan Bumdesma dari berbagai desa. Saya yakin ini akan semakin bagus dalam tata pengelolaannya,” ujarnya.
Dijelaskan Sulpakar, jika keterlibatan Bumdesma, dirinya berharap untuk mengambil hasil gabah dari petani yang kemudian diolah di RMP. Sedangkan untuk pemasarannya nanti bakal diurus oleh Bumdesma dan pengurus RMP yang dibentuk.
“Untuk mengembangkan RMP ini, Pemkab Mesuji bakal menjual beras dengan kualitas bagus dengan harga murah. Kami juga mengupayakan harga beras di bawah harga pasar, agar beras Mesuji diminati masyarakat,” jelasnya.
Dijelaskan Sulpakar, dirinya sangat yakin jika RMP memiliki prospek sangat baik kedepannya. Menurutnya, untuk dapat menyerap hasil gabah milik petani di Kabupaten Mesuji adalah dengan meningkatkan kualitas beras padi tersebut.
“Oleh sebab itu, sepanjang kualitas beras yang dihasilkan dari padi petani lokak itu baik, maka tidak perlu khawatir mengenai pemasarannya,” terangnya.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.