Pemerintah akan Mampu Redam Efek Negatif Kenaikan Suku Bunga

Jumat, 18 November 2022 | 21:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo

JAKARTA – Ekonom INDEF Agus Herta Sumarto mengatakan, kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI7DRR) menjadi 5,25% akan menimbulkan dampak negatif, namun bisa diredam oleh pemerintah.

“Dampak negatif yang paling dirasakan adalah kenaikan suku bunga kredit perbankan dan lembaga keuangan. Kenaikan suku bunga kredit ini akan sangat dirasakan oleh para pelaku industri karena biaya modal menjadi meningkat. Padahal selama ini mereka sudah terbebani oleh kenaikan harga input produksi & energi,“ jelas Agus, Jumat (18/11).

Oleh karena itu, pemerintah harus membuat kebijakan shock absorber yang dapat meredam efek negatif kenaikan BI7DRR dari dua sisi sekaligus, supply dan demand.

“Dari sisi supply, pemerintah bersama Bank Indonesia dapat memberikan relaksasi terhadap berbagai pungutan yang selama ini menjadi beban biaya yang harus ditanggung para pelaku industri,” ungkap Agus.

Dia menambahkan, pemerintah melalui kebijakan fiskalnya dapat secara temporer memberikan relaksasi pajak dengan memberikan beberapa kebijakan tax holiday dan memberikan subsidi suku bunga khusus untuk sektor-sektor padat karya sehingga bisa mengurangi beban biaya modal yang meningkat akibat kenaikan BI7DRR.

Baca Juga:  Pemprov Lampung Ikuti Arahan Kemendagri Terkait Inflasi dan Realisasi Program Prioritas

Dengan adanya insentif dari pemerintah, maka memangkas biaya modal, sehingga diharapkan tidak perlu lagi efisiensi dari sumber daya manusia, alias melakukan PHK.

Kemudian dari sisi demand, pemerintah diminta terus menggelontorkan program jaring pengaman sosial untuk menjaga daya beli masyarakat. Misalnya Bansos, BSU dan BLT.

“Masyarakat yang tergerus daya belinya baik akibat kenaikan harga barang dan jasa ataupun karena berkurangnya pendapatan, dapat tetap melakukan konsumsi sehingga permintaan terhadap barang dan jasa yang diproduksi perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan,” kata Agus.

Masih Di Atas 5%

Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan meski suku bunga acuan naik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih bisa menembus angka 5,17%. “Masih 5,17%,” ujarnya

Menurutnya, ekonomi Indonesia masih bisa bertahan meski dibayang-bayangi ketidakpastian global. Neraca transaksi berjalan terus mencatat surplus di Kuartal IV 2022, berkat harga komoditas yang tinggi. Meski demikian, ia mengingatkan pertumbuhan impor telah mengejar pertumbuhan ekspor.

Faisal memprediksi pelemahan ekspor diasumsikan masih berlanjut seiring dengan penurunan harga komoditas pada 2023. Sedangkan pertumbuhan impor akan terus menguat sebab didorong oleh membaiknya mobilitas masyarakat dan aktivitas investasi.

Baca Juga:  Ditjen Bina Keuda Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan dan Anggaran

“Impor terus menguat di tengah pemulihan ekonomi yang kuat sementara ekspor berisiko melemah karena meningkatnya kekhawatiran akan resesi global,” tambahnya.

Faisal memprediksi sektor modal dan keuangan akan terus menghadapi risiko penurunan ke depan. Hal itu disebabkan angka inflasi global yang terus naik, sehingga memaksa adanya kebijakan normalisasi moneter global yang lebih agresif. Hal itu akan memicu arus modal keluar (capital outflow) dan berisiko mempengaruhi portofolio investasi.

“Satu-satunya sumber arus masuk akan berasal dari investasi langsung, didorong oleh pemulihan ekonomi domestik yang solid dan keberhasilan industri hilir,” tandasnya.

Nilai tukar Rupiah terhadap USD juga diperkirakan tidak akan selemah saat ini. Rupiah diprediksi akan menguat. “Kami memperkirakan nilai tukar Rupiah berada di sekitar Rp15.186/USD pada akhir tahun 2022, rata-rata sekitar Rp15.080/USD sepanjang tahun,” pungkasnya. ##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Sinergi Pemprov Lampung dan TNI, Kodam XX/Radin Inten Menuju Kenyataan, Lampung Siap Jadi Sentra Pertahanan Strategis di Sumatera
Ketua DPR RI Minta Fadli Zon Tidak Hilangkan Jejak Sejarah
Pemprov Lampung Mantapkan Aplikasi Lampung In sebagai Pusat Layanan Digital Terintegrasi
256 Koperasi Desa Siap Digenjot! Bupati Egi & DEKOPIN Siapkan Gebrakan Kurangi Pengangguran
Peternakan Lampung Selatan Juara Nasional! Bukti Kerja Nyata Bismillah BISA!
Musorkab ESI Perdana! Bupati Egi: E-Sport Jadi Jalan Positif Anak Muda, Gantikan Judi Online!
Danbrigif 4 Marinir/BS dan Ketua Cabang 7 PG Kormar Panen Melon di Yonif 7 Marinir
Transformasi Bulog Jadi Langkah Tepat Pastikan Kebutuhan Pangan Masyarakat Terpenuhi
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 15:24 WIB

Sinergi Pemprov Lampung dan TNI, Kodam XX/Radin Inten Menuju Kenyataan, Lampung Siap Jadi Sentra Pertahanan Strategis di Sumatera

Jumat, 4 Juli 2025 - 09:42 WIB

Ketua DPR RI Minta Fadli Zon Tidak Hilangkan Jejak Sejarah

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:32 WIB

Pemprov Lampung Mantapkan Aplikasi Lampung In sebagai Pusat Layanan Digital Terintegrasi

Kamis, 3 Juli 2025 - 11:09 WIB

256 Koperasi Desa Siap Digenjot! Bupati Egi & DEKOPIN Siapkan Gebrakan Kurangi Pengangguran

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:02 WIB

Peternakan Lampung Selatan Juara Nasional! Bukti Kerja Nyata Bismillah BISA!

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Pemprov Ajak Muslimah Ambil Peran Strategis

Sabtu, 5 Jul 2025 - 22:59 WIB

#CovidSelesai

Ketua TP PKK Dorong Inovasi Sambel Seruit

Sabtu, 5 Jul 2025 - 22:54 WIB