Prof. Anuar berharap kegiatan ICITB ini dapat menjadi sarana komunikasi dan diskusi antar civitas academica dan stakeholder terkait dengan pengembangan model strategi inovasi di Era New Normal.
Sementara, dalam sambutannya, Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc., mengatakan di Era Revolusi Industri 4.0, pemanfaatan teknologi kian menjadi kebutuhan yang sangat penting. Menurut dia, perusahaan besar kini menjadikan teknologi digital untuk menjamin eksistensi bisnisnya.
“Bila hanya mengandalkan model bisnis lama maka akan terpuruk. Saat ini, disrupsi digital telah menggerus berbagai sektor, seperti transportasi, ritel, keuangan, logistik dan sektor lainnya. Digitalisasi juga berdampak terhadap pengembangan wirausaha baru,” kata Firmansyah.
Dia juga mengatakan dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan digitalpreneur. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2020, UMKM berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB dengan kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
UMKM ini diantaranya terdiri dari para pelaku bisnis berbasis digital, yang mengalami peningkatan sejak adanya Pandemi Covid-19 pada awal April 2020. “Kemudian, banyak generasi muda sukses memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam melakukan bisnisnya.”
Rektor menuturkan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya sebagai salah satu perguruan tinggi menjadi basis aktivitas intelektual, sehingga perlu menjadi penggerak utama dalam pengembangan teknologi, khususnya di Lampung dan Indonesia umumnya.
“IIB Darmajaya yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Lampung memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas penelitian terutama di Era Disrupsi Teknologi 4.0 ini. Semoga, apa yang dihasilkan dari ICITB ini terus dapat dilaksanakan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2