Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Generasi muda ke depan harus merawat Pancasila dan NKRI karena para pahlawan telah merelakan jiwa dan raganya untuk Kemerdekaan RI.
“Mereka itu berbeda agama, suku, budaya, golongam, juga parpol, tapi tetap bersatu untuk NKRI,” tegas Wakil Ketua MPR FPKS Hidayat Nur Wahid dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema “Memaknai Perjuangan Pahlawan Nasional” di Media Center/Pressroom, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/11).
Menurutnya pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM), integritas, karakter, dan mentalitas agar bangsa ini tidak kehilangan dis-orientasi.
“Orientasi untuk membangun jati diri, kemandirian, kedaulatan, martabat untuk mendorong proses demokrasi yang sejahterakan rakyat. Bukan demokrasi liberal, dan ini tanggung jawab parpol,” kata Hidayat.
Wakil Ketua MPR FPDIP Ahmad Basarah menegaskan persoalan demokrasi liberal, yang dinilainya cenderung dimanfaatkan untuk saling caci-maki antar tokoh.
“Jika sistem demokrasi yang tak sesuai di Indonesia itu paksakan, kedepannya akan menimbulkan kontraksi sosial,” ujarnya.
“Yang ingin saya katakan dari penjajahan dalam bentuk baru yaitu satu sistem yang dipraktikkan sebuah bangsa dimana sistem itu ketika tidak sesuai dengan kepribadiannya akan menimbulkan kontraksi-kontraksi sosial politik dan lainnya,”tambah Basarah
Ia mengatakan saat ini ruang publik diwarnai wacana-wacana yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh bangsa.