Laporan : Rudi Alfian
LAMPUNG UTARA – Minimnya perawatan dan perbaikan Jalan Nasional Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN) Kelurahan Kelapa Tujuh Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara ditengarai jadi salah satu faktor amblasnya lajur jalan berstruktur beton (rigid) yang kini sudah berusia 14 tahun sejak dibangun pada tahun 2009 silam.
Hal itu sedikit terkuak lewat pernyataan secara tersirat oleh Kepala PJN perwakilan Lampung
Toto Suharto saat melakukan peninjauan langsung bersama jajarannya pada kerusakan jalan yang sempat menghebohkan masyarakat se-Provinsi Lampung serta dikalangan netizen di media sosial.
Pihaknya saat dikonfirmasi sejumlah awak media tidak dapat menjelaskan secara pasti mengenai pemeliharaan rutin Jalan Nasional yang melewati Kabupaten dengan juluk Bumi Ragem Tunas Lampung itu. Namun dirinya mengklaim telah melakukan perbaikan – perbaikan kecil atau rutin yang dilaksanakan dalam satu tahun 2 – 3 kali walaupun belum maksimal karena keterbatasan anggaran yang ada.
“Seperti patching aspal misalnya di spot – spot yang telah ditentukan, paling tidak itu 2 – 3 kali/tahunnya. Itu kita lakukan perbaikan, namun tadi dipusat juga anggarannya terbatas, jadi kalau kerusakannya ringan dan sedang mungkin lebih diprioritaskan ditempat lain,” ungkap Toto Suharto kepada awak media dilokasi Jalan rusak, Senin, (06/03) petang.
Dia menilai dibutuhkan proses perbaikan ekstra dalam mengembalikan keadaan jalan seperti semula. Selain lebar dan panjang, kerusakan juga dirasa cukup dalam. Hingga membutuhkan proses menyeluruh hingga dapat dilintasi kembali.
“Kalau hasil yang kita lihat ini, perbaikan dapat dilakukan secara “temporary atau permanen”. Tapi kalau dilihat begini, itu lebih kepada permanen,” jelasnya.
Menurutnya, dibutuhkan penanganan serius dalam proses perbaikan jalan hingga dapat digunakan pada saat mudik lebaran Idul Fitri mendatang. Sebab, saat ini akan memasuki bulan Ramadhan, dan itu perlu diperhitungkan secara matang. Terlebih kondisi jalan yang cukup padat, terlebih sedang musim penghujan.
“Kalau kita itung – itung, baik itu dengan rekan – rekan PPK maupun PPTK setidaknya hari H (lebaran) itu bisa “oven living. Mohon bantu doanya kawan – kawan sekalian,” imbuhnya.
Untuk kondisi terkini jalan jenis rigid beton itu dinilai mengalami kerusakan parah hingga dijelaskannya perlu penanganan serius. Seperti tanah tergerus, bagian sisi – sisi (hook) yang rusak dan lainnya.
“Jelas maksimal penanganannya, kalau tidak mau rusak lagi. Disitu ada pergantian “hook”, juga penimbunan karena membuat lubang yang dalam.Kita maksimalkan untuk perbaikan yang sifatnya prioritas. Seperti jalan yang di tinjau ini, memang sudah sepantasnya ada perbaikan menyeluruh,” tandasnya.
Sementara itu, Kepada Dinas PUPR Lampura, Kadarsyah yang ikut meninjau dilokasi mengaku telah mengusulkan empat ruas jalan Nasional yang memiliki prioritas harus ada perbaikan di tahun 2023 ini. Mengingat kondisi tersebut, sudah sangat parah dan tidak dapat di tunda lagi perbaikannya.
“Bisa dilihat sendiri, terdapat empat titik jalan Nasional kita yang harus ada perbaikan. Salah satunya jalan yang saat ini ditinjau,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya menghimbau agar pengguna jalan terlebih kepada truk tronton yang memiliki over kapasitas dilarang melintas. Untuk jalan Nasional kita, pihaknya menentukan tonase dari maksimal 16 ton.
“Jika lebih dari itu, saya yakin jalan akan hancur yang membuat terputusnya ekonomi di wilayah kabupaten Lampura,” tegasnya.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.