Manfaat dan Tantangan Penerapan Blockchain dalam Perdagangan Karbon
Beberapa contoh yang sudah merasakan memanfaatkan blockchain untuk perdagangan karbon seperti IBM yang menggunakan blockchain untuk memperdagangkan kredit karbon secara lebih transparan dan efisien. Selain itu, perusahaan seperti Veridium sudah menggunakan blockchain untuk melakukan pelacakan dan perdagangan offset karbon yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Secara umum dalam ekosistem perdagangan karbon yang lebih besar, teknologi blockchain akan memberikan manfaat bagi berbagai pemangku kepentingan. Pertama, bagi penjual kredit karbon akan memperoleh jejak audit yang transparan dan dapat dipercaya, serta pembayaran yang lebih cepat.
Kedua, pihak pembeli kredit karbon akan mendapatkan kredibilitas dan kepastian pada asal-usul kredit karbon yang dibelinya. Ketiga, regulator dalam hal ini negara juga akan mendapatkan manfaatnya dengan memiliki data perdagangan karbon real-time yang akurat untuk memantau dan mengatur pasar karbon secara nasional maupun internasional. Keempat, para pemilik modal dapat berinvestasi pada aset digital (tokenisasi aset) kredit karbon sebagai instrumen pembiayaan baru.
Walau pun begitu, ada beberapa tantangan dalam penerapan blockchain pada perdagangan karbon. Beberapa di antaranya seperti:
– Regulasi. Penggunaan blockchain dalam perdagangan karbon harus sesuai dengan regulasi dan kebijakan perdagangan karbon secara nasional dan global.
– Adopsi teknologi. Dibutuhkan infrastruktur dan integrasi yang memadai agar blockchain dapat diadopsi dan diaplikasikan secara luas.
– Keamanan data. Menjaga keamanan data transaksi dan mencegah serangan siber merupakan isu krusial.
1 2 3 4 Selanjutnya
Penulis : Thalhah Fakhrizal - Bobby Fachrizal
Editor : Fidhela Alvita
Sumber Berita : Bandar Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya