Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung pagelaran SriNEWlat, pada 2 September 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Sebuah pertunjukan lawak yang diisi personel Srimulat seperti Polo, Tarzan, Kadir, Tessy, Nunung, Rohana, Yeti dan Eko Londo. Diselenggarakan oleh tmc.live sebagai persembahan atas 70 tahun keberadaan grup lawak legendaris Srimulat.
“SriNEWlat merupakan pertunjukan lawak Srimulat orisinil yang dikemas dan disajikan dalam konteks saat ini. SriNEWlat membawakan lakon lawak orisinil dari srimulat yang terdiri dari 2 show. Show 1 Cinta Premium pada Pukul 15.30-17.30 WIB. Show 2 Manusia Srigala pada 19.30-21.30 WIB. Di setiap show, di buka, jeda dan ditutup dengan sajian musik dan lagu. Seluruh pertunjukannya disesuaikan dengan format baru yang lebih fresh dan kekinian,” ujar Bamsoet usai menerima penyelenggara SriNEWlat, di Jakarta, Rabu (30/8/23).
Penyelenggara SriNEWlat yang hadir antara lain, Produser Aulia Mahariza, Kreatif Produser Anisa Nastiti, Produser Pelaksana Vredy Neptunus Barles, serta Asisten Produser dan Asisten Produksi Khairunnisa Sheila.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Srimulat merupakan kelompok komedi Indonesia yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo pada tahun 1950. Nama tersebut diambil dari nama istri Teguh saat itu. Seiring waktu, kelompok Srimulat berkembang dan membuka cabang di kota-kota seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta.
“Lawakan dengan tingkah-tingkah jenaka, percakapan lucu disertai tawa penonton, selalu menjadi ciri khas dari Srimulat ala tahun 90’an yang tidak pernah gagal membuat penonton ingin menontonnya lagi dan lagi,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Srimulat mengalami kemunduran ketika stasiun televisi mulai menawarkan program hiburan yang tidak kalah menarik. Akibatnya, personel Srimulat mulai mundur satu per satu. Pada tahun 1989, Teguh memutuskan untuk membubarkan Srimulat. Dua tahun sebelum dibubarkan, acara Srimulat di TVRI sempat dihentikan.
“Melalui SriNEWlat, kita bisa melepaskan kerinduan dan nostalgia bareng. Ini adalah pertunjukkan Srimulat yang ikonik di zaman 90’an, namun dibawakan dengan format yang lebih baru dan fresh tanpa ketinggalan ciri khasnya,” pungkas Bamsoet. (*)
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.