Laporan : Rudi Alfian
LAMPUNG UTARA – Absennya Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dalam kegiatan Festival Krakatau (K-Fest) tahun 2023 tuai kritik dari elemen masyarakat setempat. Pasalnya, Stand UMKM perwakilan Lampura tampak kosong melompong.
Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten setempat, Hj. Sandy Juwita, S.Pd., M.M kepada lintaslampung.com, Sabtu, (08/07) mengutarakan kekesalan dan kekecewaannya terhadap Pemkab Lampura khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja yang tidak mengirimkan perwakilan peserta pada perhelatan rutin tahunan Festival Krakatau yang dilaksanakan selama dua hari yakni 7-8 Juli di PKOR Way Halim, Bandar Lampung.
“Ini levelnya jelas loh, level Nasional. Apalagi ada kegiatan wajib untuk memecahkan rekor MURI 1.000 Engkak Ketan yang diikuti semua perwakilan Kabupaten/Kota Se-provinsi Lampung. Kenapa Lampung Utara malah absen dari even bergengsi ini? Padahal di momen seperti inilah kita bisa memperkenalkan semua produk unggulan UMKM yang kita miliki, semua pelaku-pelaku UMKM dapat memasarkan produknya,” sesalnya.
Menurutnya, alasan dinas tidak memiliki anggaran merupakan alasan klasik dan dianggap hanya sebagai dalih untuk tidak mengikuti kegiatan yang digadang-gadang bakal berskala Internasional itu. Jikalau Kabupaten Lampura tidak memiliki anggaran atau tidak mau membuang-buang anggaran hanya karena kegiatan tersebut bukan kegiatan kedinasan, Bumi Ragem Tunas Lampung memiliki banyak sekali organisasi kewanitaan dan organisasi yang berafiliasi dengan para pelaku UMKM. Seperti APJI, IWAPI, KADIN, IKAPPI, dan lainnya.
Salah satunya, IWAPI yang merupakan organisasi wanita yang berfokus pada program UMKM termasuk memperhatikan para pelaku pengusaha wanita yang hadir dan berkomitmen untuk membantu Pemkab Lampura dalam bidang berbagai usaha, karena Lampura memiliki potensi besar terhadap usaha kuliner dan kue khas Lampung.
“Kalau tidak ada anggaran, seharusnya berkoordinasi dengan organisasi yang ada di Lampung Utara untuk saling bekerja sama dan saling membantu. Saya yakin sekali apabila Lampung Utara ikut, kita bisa menang,” tegas wanita berhijab yang juga mantan Ketua Komisi IV DPRD Lampura tersebut.
Sandy Juwita berharap, kedepan Pemkab Lampura agar selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait khususnya para organisasi wanita yang bergerak pada bidang UMKM agar kejadian serupa tidak akan terulang kembali di tahun-tahun mendatang. Dirinya mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli terhadap kemajuan UMKM untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui usaha mandiri dengan ikut andil mem-branding produk-produk usaha lokal agar lebih dikenal masyarakat luas bahkan hingga tingkat internasional.
“Kami berharap kesalahan seperti ini tidak akan terulang lagi, berdayakan organisasi-organisasi yang ada di Kabupaten Lampura, khususnya para penggerak organisasi yang fokus pada usaha kecil (UMKM) agar produk usaha lokal dapat dikenal dan mampu bersaing hingga tingkat nasional,” tandasnya.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.