Laporan : Nara J Afkar
MESUJI – Tak Ingin Tertinggal dan berdiam diri dengan kondisi keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ada. Pemerintah Kabupaten Mesuji terus melakukan terobosan dan inovasi dalam meningkatkan pembangunan Infrastruktur di Mesuji, khususnya masalah Jalan.
Dalam kurun waktu empat belas bulan menjabat, Penjabat (Pj) Bupati Mesuji Drs.Sulpakar.MM., merasakan dan menyaksikan betapa buruk dan rendahnya infrstruktur Jalan di Kabupaten berjuluk Bumi Ragab Begawe Caram Ini. Bahkan, setiap dirinya turun ke bawah, masalah Jalan tetap menjadi permintaan utama setiap masyarakat yang ditemuinya.
Janji pembangunan dan perbaikan jalan itu pun secara perlahan tapi pasti mulai bertahap di buktikan oleh pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung itu. Dimana tahun 2023 ini, sudah di bangun Jalan rigid beton (Cor) di Kecamatan Mesuji Timur, persisnya ruas jalan di Desa Margo jadi – Desa Tanjung Menang sepanjang 2,5 km.
Selain itu, telah dibangun pula Jalan yang menghubungkan antara Desa Tanjung Menang – Desa Eka Mulya sepanjang 2,5 KM dan Jalan Eka Mulya – Desa Wonosari sepanjang 2,2 km.
Dari Program Nasional dan aspirasi masyarakat juga akan ada akselerasi pembangunan di Desa tua Sungai Cambai, yaitu pembangunan jembatan gantung yang di harapkan dapat meningkatkan ekonomi di desa sungai cambai dan sekitarnya.
Pada tahun ini pula rencananya akan ada pembangunan sejumlah lima belas ruas jalan Inpres yang di usulkan yakni dua titik Pembangunan jalan yang ada di Kecamatan Mesuji Timur yaitu dari Simpang Selamat Datang (Segi Tiga Emas) menuju ke Desa Muara Tenang, Desa Margo Jadi, Desa Eka Mulya, Desa Wonosari dan sampai di wilayah Kota Terpadu Mandiri (KTM).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ridwan Zulkifli melalui Kepala Bidang Bina Marga Endra Oktafandi,ST. Bahwa atas petunjuk Bupati, pihaknya berjuang mencari program bantuan di pusat yakni di Kementerian PUPR untuk menangani persoalan Infrastruktur di Mesuji dengan mengajukan beberapa titik atau ruas jalan yang perlu ditangani termasuk jalan provinsi.
“Dari puluhan ruas jalan yang kita ajukan ke pusat, ada sebanyak 15 ruas jalan yang lolos di Long List. Namun karena kondisi APBN juga masih terfokus dengan hajat kontestasi Pemilu yang sudah tinggal hitungan bulan, maka tahun ini baru ada dua ruas jalan di Kecamatan Mesuji Timur yang mulai dikerjakan,”Jelas Endra.
Sementara itu Lanjut Endra, jika waktunya masih memungkinkan maka akan di teruskan satu ruas lagi yakni untuk ruas Desa Eka mulya – Desa Wonosari pada tahun ini. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan pelaksanaannya di tahun ini, akan di ajukan pada inpres jalan pada tahap II tahun 2024. Itu, termasuk juga tiga ruas di Kec Way Serdang untuk di ruas Exit tol – Simpang Asahan pada tahap II, jadi total ada 4 ruas yang diajukan di tahap selanjutnya.
“Kami bersama Tim Satker P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional) wilayah Lampung, hari ini telah melakukan survei rencana pembangunan jalan inpres bersama Konsultan Dinas Provinsi Lampung dan Pelaksana Kegiatan. Alhamdulilah kegiatan sudah mulai berjalan penggalian drainase sudah di mulai, lokasi stok file dan batching plan sudah di garap dan rencana alat alat batching segera berada di lokasi. Namun mengingat pelaksanaan yang bakal menelan waktu panjang, sehingga tidak memungkinkan semua bisa di selesaikan pada tahap 1 ini,”lanjut dia.
Terpisah, melalui sambungan ponselnya, Penjabat Bupati Drs.Sulpakar,MM., menyampaikan ucapan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat. Dan perlahan tapi pasti, pembangunan infrastruktur Jalan di Mesuji sudah terlihat dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat manfaanya.
Selain pembangunan Jalan rigid beton Penimbunan dan Perataan badan jalan juga kita lakukan agar masyarakat dapat dengan mudah melalui atau melintasi jalan yang kondisinya hancur pasca musim hujan kemarin. Seperti kondisi jalan dari arah Kantor Kecamatan Mesuji Timur yang merupakan satu-satunya akses darat menuju lima desa yang ada di Kecamatan Mesuji atas.
“Alhamdulilah alat berat bekerja maksimal untuk melakukan penimbunan dan perataan badan jalan poros yang merupakan satu-satunya akses jalur darat masyarakat Mesuji Timur menuju ke Desa Tirtalaga, Tanjung Serayan, Mulyasari, Sumber Makmur dan Suka Maju, begitupun sebaliknya,” Kata Sulpakar.
Sulpakar memastikan, kedepan pihaknya akan memfokuskan untuk melakukan peningkatan jalan di Kecamatan Mesuji Atas yang kontur tanahnya sangat labil. Dimana sebelumnya telah dilakukan penanganan dengan menggunakan batu base, namun tetap tidak efektif. Artinya, harus ditingkatkan menjadi rigid beton untuk jalan sepanjang 5 kilometer lebih itu, agar ketika hujan masyarakat tidak lagi kesulitan melintasi jalan tersebut dalam beraktifitas.
“Mengapa lima desa di Mesuji atas itu harus juga menjadi perhatian, karena disana merupakan salah satu wilayah penyumbang padi terbesar kedua setelah Kecamatan Rawa Jitu Utara. Jika kondisi jalannya susah, maka akan sangat membebani para petani yang akan mengangkut hasil panen padinya selama ini terkena biaya pengeluaran untuk ongkos angkut dari areal sawah ke lokasi pabrik yang mahal tidak sebanding dengan harga gabah. Itu semua akibat kondisi jalan tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat saat musim hujan tiba,”Tandasnya.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.